Selasa, 18 Januari 2011

from my beloved daddy

Apakah telapak tanganmu berkeringat, jantungmu berdetak cepat, dan suaramu tercekat saat berada di dekatnya?
Itu bukan Cinta, itu Suka.

Apakah kamu tak bisa melepaskan pandangan atau genggaman dari dirinya?
Itu bukan Cinta, itu Nafsu.

Apakah kamu menginginkan dia saat dia sedang tidak ada?
Itu bukan Cinta, itu Kesepian.

Apakah kamu ada di sana karena itulah yang diinginkannya?
Itu bukan Cinta, itu Kesetiaan.

Apakah kamu menerima pengakuan cintanya karena kamu tak ingin menyakitinya?
Itu bukan Cinta, itu Kasihan.

Apakah kamu ada di sana karena dia memelukmu atau menggenggam tanganmu?
Itu bukan Cinta, itu Ketergantungan.

Apakah kamu ingin memiliknya karena tatapan matanya membuat hatimu berdegup kencang?
Itu bukan Cinta, itu Tergila-gila.

Apakah kamu memaafkan kesalahannya karena kamu peduli padanya?
Itu bukan Cinta, itu Persahabatan.

Apakah kamu mengatakan padanya setiap hari bahwa dialah satu-satunya orang yang kamu pikirkan?
Itu bukan Cinta, itu Dusta.

Apakah kamu ingin memberikan semua benda kesayanganmu untuknya?
Itu bukan Cinta, itu Sikap dermawan.

Apakah kamu tertarik pada orang lain, tapi tetap setia mendampinginya tanpa pernah menyesal?
Barulah itu Cinta.

Apakah kamu menerima segala kesalahan dan kekurangannya karena itulah bagian dari dirinya?
Barulah itu Cinta.

Apakah kamu menangis saat dia sedih meskipun dia kuat?
Barulah itu Cinta.

Apakah kamu memaafkannya dan bersedia tetap bersamanya saat dia menyakiti?
Barulah itu Cinta.

Apakah kamu tetap setia apapun yang terjadi, baik saat gembira maupun sengsara?
Barulah itu Cinta.

Apakah kamu bersedia memberikan hatimu, Episode Kehidupanmu, dan Suka dan Dukamu untuknya?
Ya, itulah Cinta.


***

Dikisahkan sewaktu masih kecil Husain (cucu Rasulullah Saw.) bertanya kepada ayahnya, Sayidina Ali ra: "Apakah engkau mencintai Allah?" Ali ra menjawab, "Ya". Lalu Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai kakek dari Ibu?" Ali ra kembali menjawab, "Ya". Husain bertanya lagi: "Apakah engkau mencintai Ibuku?" Lagi-lagi Ali menjawab,"Ya". Husain kecil kembali bertanya: "Apakah engkau mencintaiku?" Ali menjawab, "Ya". Terakhir Si Husain yang masih polos itu bertanya, "Ayahku, bagaimana engkau menyatukan begitu banyak cinta di hatimu?" Kemudian Sayidina Ali menjelaskan: "Anakku, pertanyaanmu hebat! Cintaku pada kakek dari ibumu (Nabi Saw.), ibumu (Fatimah ra) dan kepada kamu sendiri adalah karena cinta kepada Allah". Karena sesungguhnya semua cinta itu adalah cabang-cabang cinta kepada Allah Swt. Setelah mendengar jawaban dari ayahnya itu Husain jadi tersenyum mengerti :)

bersama kalian part 2 (puncak)

otak udah gak punya, jelas masih punya tapi gak tau isinya apa.

Di hari itu, tanpa tau kenapa, seorang teman, sebut aja boncos, kalian gak perlu tau nama aslinya, karena kalo pun tau, percuma, dia cuma di panggil boncos, bukan dimas.
dia datang ke kosan, sebenarnya karena ajakan dari si ijan (kompor) dan iie (techo gas -> nyambernya lebih cepet), buat dateng kekosan dan pergi bermalam minggu di puncak.

dan yang seperti kalian tau, hari itu atau lebih tepatnya tanggal itu, uang sedang tipis-tipisnya sangat tipis dan benar-benar tipis.

karena yang bernama boncos ini pun sudah terlanjur datang, dan sempat ngambek juga karena dia tertipu ulah si kompor dan techno gas itu, akhirnya, semua bersiap setelah sebagian yang lain selesai bermain futsal.

sepertinya pergi ke puncak ini memang sangat tidak direncanakan sama sekali, dan benar-benar tidak ada persiapan yang benar-benar siap, apalagi di  bagian materi.

di awal kami mengumpulkan uang untuk dana bensin, rokok berbungkus-bungkus dan air mineral.

aku lumayan sangat bersyukur dengan punya mereka. satu hal lagi, kemanapun mereka pergi bersama-sama, punya uang atau pun sama sekali tidak, perjalan kemana pun dengan mereka tetap tidak pernah jenuh. -> jilat dikit...

dan karenanya sangat di sayangkan sekali jika seorang teman lama itu pergi demi menjadi pahlawan kesiangan cewek kerudungan bermata kodok dan kantung mata besar.

masuk tol, tidur sampai akhirnya kita berhenti di sebuah mini market.
dan siapa lagi kalau bukan uu yang mengeluarkan credit card-nya untuk beli ini dan itu. gue suka orang yang pake credit card, tapi gue gak suka pake credit card.

intermezo, sebelum gue tau credit card itu apa, jaman-jamannya pas Smp, bokap gue udah punya credit card, initial-nya C. gue pikir itu kartu ajaib, yang tiap gue mau apa-apa, bokap gue gak pernah bayar pake uang banyak, cukup kasih kartu itu, terus tanda tangan. dan sampai pernah suatu kali, gue ambil creditcard bokap gue. gue taro dompet, dan itu keliatan keren banget pas jaman smp, kartu itu ada di dompet gue, dan nongol ditempat selipan dompet. warna emasnya berkilau-kilau kalo gue buka dompet gue. beberapa hari kartu itu ada di dompet gue, mungkin bokap gue belom sadar juga kalo salah satu kartu nya gue ambil. dan suatu hari, gue pergi ke toko makanan. karena gue pikir, gue mau belanja makanan banyak, gak mau juga di warung yang kecil.
setelah ambil ini dan itu, dan gue inget banget, gue ambil majalah bobo juga, pas mau gue bayar, penjaga tokonya ngeliatin gue sambil ngeliatin aneh dan terus menerus.
"kamu gak salah de? gak bisa pake ini bayarnya. bilang sama papanya ya, disini cuma terima cash, uang beneran, bukan ini."
gitu deh kira-kira penjaga tokonya bilang.
semenjak itu, gue pikir kartu itu gak ajaib lagi. gue kecewa banget waktu itu, bener-bener kecewa. soalnya gue dah nunda beberapa hari, di tambah lagi rasa takut kalo papa tau kartu kreditnya ada di gue. ditambah lagi, beberapa hari setelah itu, telepon dirumah gue bunyi. yang telepon laki-laki, dia nanya bokap sama nyokap gue yang emang gak ada siang itu. gak tau salah gue dimana, dia maki-maki gue, pake kata kasar, dan ngatain bokap nyokap gue. hah? apa salah gue?
dan ternyata itu adalah penagih kartu kredit. dan semenjak itu benar-benar tidak suka sekali sampai sekarang dengan kartu kredit dan semua orang yang kerja sebagai penagih kartu kredit.

lanjut, setelah di mini market berhenti, kita melanjutkan perjalan.
waktu itu sudah malam sekali, dan gue kurang inget juga jam berapa. intinya malem itu udah sepi, ada bulan sama bintangnya. ditambah makin kerasa udara sejuk puncak nya, sampai akhirnya melihat kebun teh dan jalanan yang mulai berbelok-belok dan gue yakin, kita akan segera sampai.

jalanan berbelok, angin dingin berhembus masuk kedalam mobil lewat jendela buat rambut berantakan, dan kuping pengang. ditambah perut mules ketawa terus gak berenti karena lelucon mereka. mulai main jebak-jebakan , maaf salah ketik, tebak-tebakan (tombol backspacenya macet).
sampai cerita jayus-jayusan yang seharusnya gak penting buat di ketawain. tapi kenapa semua ketawa? gue jadi ketawa juga deh kalo gitu :)

mobil berbelok ke sebuah jalan yang lebih kecil sedikit di bandingnkan jalan raya, yang mungkin hanya muat untuk 2 mobil, kemudian jalanan menanjak.
sampai di parkiran cibodas, kami berhenti di salah satu warung sederhana, dan uu yakin itu adalah warung yang pernah dia datangi saat study tour pas SMA. itu berarti kira-kira 7 tahun yang lalu. tapi setelah melihat ibu-ibu penjaga warung itu, ii dan uu tidak begitu yakin kalau itu adalah si emak penjaga warung yang pernah mereka datangi dulu.

gue sempet heran juga, ngeliat dari kejauhan uu mencium tangan penjaga warung itu, sambil pasang muka bingung dan ragu. dan sempat terbesit di pikiran uu dan ii, kalau penjaga warung yang dulu sudah meninggal dan yang mereka salimi itu adalah anak dari si emak penjaga warung dulu.

selang berapa lama, uu masih ngobrol sama si emak, yang lainnya pergi karena merasa tidak yakin dengan tempat yang pertama adalah tempat yang pernah mereka kunjungi.

sampai akhirnya ii bilang, tempat si emak naik lagi sedikit, ada diatas, dan tempat pertama kita datangi itu jelas memang bukan si emak. dan bukan anak si emak juga.

-> apapun lah, gue salut sama uu atas keberanian dan sikap santunnya.
-> pantes juga emak yang bukan si emak itu bingung setengah mati pas uu tiba-tiba cium tangannya
-> uu sempet bilang juga kalo dia anak telkom yang dulu pernah kesana
-> gue yakin banget emak yang bukan si emak itu mikirnya, dia mau dapet bantuan dana dari telkom

karena udah salah, dan gak enak banget langsung pergi gitu aja, akhirnya si uu cuma beli teh manis yang harganya 3ribu. (udah gitu teh manisnya gak di minum)

ditempat emak yang sebenarnya si emak,
tau lah kelanjutannya kaya apa, rame nya kaya apa semua ngecengin si uu yang sotoy itu. dan bisa di pastikan juga kita bermalam di tempatnya si emak.
ga tidur karena gak ada tempat tidur juga
gak rebahan karena emang tempat duduknya cuma kayu panjang dan lebarnya kira-kira 7 centi doang

jadi, pondok si emak malam itu, atau lebih tepatnya pagi itu penuh sama ketawa, omongan kotor, dan suara gitar + penyanyinya. sampai mungkin berkali-kali si emak bilang, "sst..."
tapi kalo "sst.." gitu doang apa artinya?
kita di kosan sekarang udah beratus-ratus kali didatengin penjaga kosan yang pake daster terus teriak-teriak supaya jangan pada berisik.
dan kita juga udah berpuluh-puluh kali dapet laporan warga karena terganggu sama keberisikan dan akhirnya pak rt sampai turun tangan supaya kita gak berisik lagi. dan yang terakhir, si penjaga kosan sambil pasang muka melas bilang, "tolong gue banget deh, tolong banget, gue dari kemaren udah berurusan sama pak rt gara-gara pada berisik banget, jangan sampe malem ini gue didatengin pak rt lagi ya?"

lanjut sampai matahari muncul dan betapa indah nya ketika mata ini dapat melihat hamparan gunung berwarna hijau dan biru dari kejauhan karena pantulan sinar matahari. udara sejuk sesejuk itu kapan lagi kita dapetin senikmat pagi itu?
1. karena jelas, sepaginya kita bangun atau gue lebih tepatnya ada jam setengah 8.
2. karena memang kita tinggal ditengah kota jakarta yang tingkat polusinya sudah sangat tidak bisa di maafkan, sampai udara pagi saja sudah terkontaminasi dengan asap rokok.

entah usul setengah gila, tak sadar atau belaga waras, untuk pergi naik gunung. lebih tepatnya ke air terjun gunung gede.
memang tidak jauh, lumayan dekat, malah sangat dekat, tapi ini ditujukan untuk orang-orang yang tiap minggunya naik gunung gede.
"cuma 15 menit." kata si matra.
jelas-jelas buat orang normal aja ke air mancurnya salah, air terjun lebih tepatnya, kita bisa sampe 1.5 jam. apalagi perokok, 3 tahun sekali naik gunung ditambah kondisi boncos yang kaki nya sedang cidera. -> oke ya ncos ;p
dan yang lebih parahnya kita sama sekali gak tidur hari itu. -> pada pinter ya kalian.
gue sih, ayo aja, secara naik gunung gede kan gue udah 70 kali. -> maklum anak gunung

sampai, kurang tau juga berapa KM, boncos tampak kurang kuat, dan si matra gendong boncos sampai kira-kira tanjakannya gak curam lagi. so sweet matra yaa!
gak lama setelah itu, sepertinya memang sudah tidak bisa dipaksakan lagi, karena melihat boncos juga, takutnya ada apa-apa lagi. dan akhirnya ii memutuskan untuk turun berdua sama boncos. boncos minta kita lanjutin lagi pendakian kita sampai air terjun. tapi karena memang awalnya kita berangkat bareng, ya pulang juga harus bareng lagi, jadi gak lama boncos turun, kita menyusul turun.

sampai sini perjuangan kita?
belum!

karena setelah itu, setelah mengisi perut hanya dengan gorengan bakwan lontong dan gemblong, kita jalan menuju pulang.
sampai hampir puncak pas, ternyata ada penutupan jalan. sampai kira-kira 1.5 jam setengah.
bisa dibayangkan, perut lapar, gak bisa makan atau yang benernya gak bisa makan karena uang pas-pasan.
sempat kesal juga karena mau pipis aja harus bayar seribu!

setelah menunggu penutupan jalan, jalan belum sempurna betul berjalan dengan lancar, masih tersendat. dan ini pun mulai membuat kesal, ditambah ngantuk parah, kaki sakit dan lapar. ampun-ampunan!

dari mulai berangkat pulang jam 10, dan karena penutupan jalan dan macet disana sini, sampai kira-kira jam 3 jalanan sudah mulai normal.

dan ada hamba Alloh yang mengirim ke atm gue, karena gak tega mendengar cerita gue :(
baru setelah itu bisa merasakan sesuatu masuk ke lambung yang mulai bekerja akhirnya. lumayan terisi roti dan cemilan dan air mineral.

sampai akhirnya, jam setengah 6 sampai dikosan.

dan sampai saat ini, gue masih belum tau ini cerita menyenangkan atau menyedihkan?

bersama kalian part 1

sebenarnya, dari awal sudah tidak punya rencana untuk kemana-mana di hari sabtu, entah siang , sore dan malam. karena pagi-nya kerja dari jam 8 sampai 12. dan rencana-nya setelah pulang langsung mati suri sampai sore atau paling parah magrib.

baru pulang, sampe kamar, sudah kaget dengan kehadiran zulu yang ada di karpet sedang menonton televsi.
"waaaa... waaaaaaaaa... ini ada kucing di kamar gue!"

tau-tau yang empunya jawab, "itu dia diemin aja disitu, cha! gue ngantuk, nanti gue pindahin."
woh, ini kucingnya raja. lucu sekali!
warna nya hitam dan putih, kucing persia, bulu-nya halus, dan mata-nya bulat! *untung matanya gak pitche sebelah kaya yang punya!

"makanannya dimana ja? dia laper ni!" ucapku setelah si zulu mengunyah cracker asin gak enak yang gue bikin pas lebaran, gak laku-laku dirumah, sementara kue lain sudah tinggal topless-nya saja. dan sampai kosan juga tetep gak laku tuh sepertinya.
"itu, disitu kan ada. dari tadi gue udah ajak dia main, sampe cape. dia mau-nya main terus."

kemudian acara selanjutnya adalah 'bermain kucing-kucingan bersama si kucing zulu', sampai kira-kira 15 menit, dan akhirnya pun tertidur juga. dan zulu berjalan gontai ke tempat pasirnya yang seharusnya buat P*P, tapi sama si zulu malah dibuat untuk rebahan.
memang benar-benar kelakuan binatang! hei zulu kamu binatang! dasar kauuuuuuu! benar-benar.....! weeiii.... woiiii....!!! *hei, sudah... sudah, ayo teruskan lagi!

sampai kira-kira pukul 3.
kurang jelas juga pukul berapa, si uu tapi kurang jelas juga itu uu atau ijan,  berdiri didepan kamar, "cha, mau ikut berenang gak?"
"hah. dimana?"
"apartemen."

dan akhirnya acara berlanjut ke sesi persiapan untuk berenang.

kalau kalian gak tau, atau lebih tepatnya belum mengenal pertemanan kami, mereka-mereka ini suka mendzolimi gue. sampai sebelum naik ke mobil sedan tua keren juga sih,  punya si peces, tau-tau si peces ngomong, "loh, icha ikut? adoh, langsung gak mood gini gue! ngapain sih ajak-ajak icha."

biasanya, jika sedang terjadi hormon yang meningkat atau koslet dalam saraf otak gue, gue langsung cemberut dan gak ngomong-ngomong. tapi karena sedang agak lumaya baik, gue langsung jingkrak-jingkrak "ye, ye, ye... icha ikut berenang! ye, ye, yeeeeee...!"
"tuh kan kelakuannya. bikin sempit aja tau gak lo cha!"
tanpa jawab apa-apa, langsung masuk mobil sambil nyengir.

dan perjalanan melewati kemacetan, asap rokok, dan bapak-bapak polisi selasai juga sampai akhirnya mobil peces masuk kedalam parkiran apartemen yang ada di daerah taman anggrek ini.

sampai di tempat.
jadi mungkin, di absen dulu yang ikut hari itu, peces n the queen's cabina, ijan, raja, uu, fandi, dan gue. disusul iie dan seorang temannya yang sudah sampai terlebih dulu ditempat.
dan yang punya apartemen-nya adalah si bayu. sangat aneh memang nama yang punya apartemennya tidak tercantum. ya jelas, karena orang nya di cirebon. jadi kita cuma numpang berenang.
dan yang namanya iie adalah pacar si bayu. dan si bayu dan iie berpacaran. dan kami teman iie. dan kami juga teman si bayu.

jadi lanjut, karena memang terlalu ramai, kita menjadi sorotan life guard yang memakai pake baju kuning. mereka menghampiri kami.
bicara ini dan itu dengan iie, dan kita tidak oleh berenang, kata si life guardnya. soalnya terlalu banyak, nanti penghuni lain komplein. APA-APAAN?

tapi 5 menit kemudian si raja langsung buka baju dan loncat ke kolam renang, si uu cuma sampai di buka baju, gak loncat-loncat, dan pas life guard-nya lewat didepan kita, dia langsung pakai baju-nya lagi  -__-"
dan saat menoleh kearah raja, dia menenggelamkan diri saat melihat life guard-nya. dan yang terlihat hanya kepala saja, untung hanya kepalanya bukan matanya!

sampai beberapa lama, kita cuma mondar-mandir main kucing-kucingan sama si life guard-nya.
dan akhirnya, di saat waktu yang sangat tepat, gue sama iie ganti baju, sambil terus ngumpet dari kejaran si life guard.

sampai pukul setengah 6, akhirnya kita sampai juga di dalam kolam dan berteriak-teriak di dalam air, "akhirnya bereng juga!"

setelah itu, sampai habis magrib, ari, matra dan pacarnya menyusul.

iie panik, langsung kasih kode biar nyari tempat duduk yang agak jauhan dari tempat kami.
dan akhirnya, berenang sukses hari itu, walaupun berenang dalam keadaan mules takut ketawan. dan walaupn sempat juga beredar kata-kata "gara-gara icha ikut sih!"
tapi terserah apa kata mereka, karena gue yakin mereka kaya gitu cuma menunjukan mereka sayang sama gue dan selalu ingin gue ada dengan mereka. subhanalloh...



november, 29th 2010

I never wanted to be seen as a saint
I never want to disturb other people bussiness and talk about it behind their back.
I never want to take position of your in everyone prespective *bcos cleary I can't and I won't.
and I never want to much talk about anyone else also.

I just want to do and capable on my own duty, jobs.
I'm new in this world, after half of my life is done for plays *except if I'm home.
I really .. really .. want to learn
I feel you as my Brothers and sisters

At heart,
Please Support me, taught me.
cos if u said I didn't know nothing, perhaps that's right.
But I'm not stupid person who have no will  to learn.

Dont think that I'm only playing around in here.
cleary everythings takes times.

and more thing, I'll never give up for this problem and issue about me.
I'll show you, that I can!!!
*but sure its only cos of your support and lessons.
thank y'all.
cos one day it does happen, and sure will be happen, it's all bcos y'all too.

what did your feel when someone send these words for you? ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha ha

Damn why it's so hard to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt so much
For you

I'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
And now it's time I tell you this
What's always been my only wish

Eventhough I'm no spiderman or superman
I'll be the one who guards you
Night and day and trust me
I don't need no spiderweb or laser eyes
Cause you're giving me
The strength to say
Share you life and be my wife

Damn why so hard for me to say
Secret feelings locked away
Heaven knows I've always felt this much
For youI'm not that romantic
Even worse I'm sarcastic sometimes
And now it's time I tell you this
What's always been my oneand only wish

Can't believe what I heard
It's so beautiful filled in my soul
Please tell me that I'm not dreamin
Will you be my wife... Baby...


>> sebenarnya ngayal emang paling enak, tapi pastinya kami para wanita mempunyai impian untuk pasangan impian kami yang akan menjadi pasangan selama-nya untuk kami.

>> gak bisa di pungkiri lagi, memang perasaan kami 80% lebih menguasai diri kami.

>> banyak perempuan bisa bertahan hidup, setelah ditinggal lelaki yang di cintai-nya, tidak dapat mengganti dengan siapapun. walaupun sangat berat tapi mereka terus bertahan

>> banyak lelaki tidak bisa bertahan kurang dari satu tahun ditinggal orang yang di cintai-nya, dan dengan gampangnya mendapatkan pengganti walaupun tidak punya cinta terhadap pasangan baru-nya.

me vs tukang ojek

sebenernya sih ini kejadian 2 hari yang lalu pas pulang kerja. (august, 27th 2010)

Jadi begini,
*sambil naikin kaki dan menarik napas.

saya pulang kerja kira2 jam 5 sore. Kalo udah jam 5 sore, biasanya lajur kendaraan didepan kantor udah keliatan banget gak bersahabat.

Jarak tempuh dari kantor ke 'highway' dg berjalan kaki adalah 10 menit. Dengan kendaraan bermotor 7-8menit. Dengan kendaraan roda 4+ 20-30menit. Jadi bisa kebayang traffic-nya kaya apa. Jadi karena saya cermat, saya menggunakan kaki saja. Selain itu juga kan sedang 'berhemat', jadi "semoga kuat iman, tahan godaan SI ABANG OJEK"

biasanya kalo udah didepan gedung danamon, abang ojek mangkal itu udah kaya model berjejer. Kalo lagi baik, mereka cuma diem sambil ngeliatin.
Kalo lagi jahat, musuh besarrr, dia suka manggil2, "neng, neng, ojek neng!!"
Dan biasanya bisa diitung sih mereka lagi baiknya cuma beberapa kali aja.

pas mau lewatin depan gedung danamon, saya sempat merasakan saya menarik napas. Kemudian dalam hati berkata, "jangan denger panggilan2 abang ojek!!"

Sebenernya tiap hari kalo plg juga naik ojek. Tapi ojek2 dibelakang ITC AMBAS itu lebih bersahabat, apalagi dengan harga.

Biasanya kalo dari belakang ITC ambas, harga ojek sampe ke tempat tujuan cuma 5rb. Kalo dari depan gedung danamon, harga ojek sekitaran 10ribu keatas. Minimal 10rb, itu juga kalo si abang ojeknya lagi beriman. Jadi 2 kali lipat harganya. Udah gitu, abang2 ojek pangkalan gedung danamon, luar biasa nyebeliiiiiinnn. Kalo kita tawar, banyak yang langsung geleng2 abis itu buang muka atau mainin hpnya lagi. Ckck.

Tapi emang lumayan juga kalo jalan sampe belakang ITC. Ditambah harus nyebrang, berantem sama pengendara2 motor yang gak mau ngalah. Belom lagi di piwiiiitiiin sama supir truck yang lewat. Abis itu kalo udah masuk ITC ambas, biasanya gangguan lain adalah DVD2 bajakan yang ada di deket pintu masuk.
Biasanya kalo udah kena ganggun saya cuma liat2 sambil ngomong dalem hati, "ini pasti film-nya teksnya ilang2." atau engga "ah, gak ada yang rame." buat ngibur diri biasanya kata2 ini ampuh, "selain film Bruce willis, gak ada yang rame! Apa ini si angelina jollie? Ah cameron diaz lagi, peyot ah males."

jadi abis itu bisa lega.
Kemudian cobaan kedua adalah jagung rebus yang pake taburan keju, susu plus saos yang banyak. Tapi gak tau kenapa, kalo udah liat si mba2 yang jual, jadi gak mau beli. *maaf ya mba, gak tau nih knp.

Lanjut ya sebelum ngomongin bagian2 ITC ambas lainnya.

Abis lewatin bank danamon, ngerasa legaaaa karena abang2 ojek lagi pada sibuk ngelayanin bule2 yang pada mau naik ojek daripada taksi.

baru sebentar menghela napas, dari belakang ada teriakan abang2, "neng, neng ojek."
Saya langsung buang muka, tapi si abang masih aja teriak2, "neng, neng, neng,"
lalu saya berkata, "bang, ke 'bla..bla' berapa?" dan akhirnya saya luluuuuuhh!!
SIAL!

"10 ribu, neng!"
"ogah ah, biasanya 7000."
*gpp deh, rugi 2ribu. Lagian lagi cape banget ni badan.

abang ojek, "yah neng udah 10 aja neng!"
*gak mau banget rugi 5ribu!
"ogah ah."
"yah, macet kan neng."
"yaudah gak usah bang."

Tapi si abang ojek ngejar2.
"yaudah ayo dah."

saya naik ojek.
Pas ditengah jalan baru inget kalo uang engga ada SAMA SEKALI. Ada di atm.
Jadi ya si abang ojek dibawa muter2, sampe dia nanya, "kemana ya neng? Kok gak nyampe2"

Sambil pura2 gak denger saya sibuk sama hp saya. Sampe di depan ATM, Si abang ojek bilang, "wah neng jauh banget. Ini sih 10rb."

Si abang ojek yang gak bisa liat mesin atm sedikit.
"ye, abang!"
"jauh neng! Ini sih perbanas. Saya juga tau! Katanya tadi mau ke jalan anggrek? 10 ya neng."

Mikir...
"yaudah deh bang, tapi anter saya lagi ya." kata saya dengan percaya diri.

"ya, kemana lagi neng? Macet banget kan tadi. Udah jalanannya sempit."

Saya,
"deket kok bang. ayo jalan bang"

Akhirnya mau gak mau, kayanya abang ojek itu harus tancap jg. Karena saya kan sudah langsung duduk juga.

Akhirnya abang ojek anter saya ke jln tempat tujuan awal setelah seblumnya ke atm, dan nunggu antrian atm.

Pas turun dan kasih 50rb, dikembalikan uang dari si abang ojek 40rb.

Terakhir si abang ojek ngomong, "dimana-mana kasus berita, abang ojek yang bawa kabur penumpang. Nah kalo saya yang ada, penumpang bawa kabur saya nih! Untung cantik mba!"

Memuja setelah menjatuhkan. jek...ojekkkk...ckckck

August, 8th 2010

bersembunyi di bawah tempat tidur. Penuh debu memang, tapi setidaknya merasa aman sebentar.

Bangun pagi dihari minggu 'sama dengan' menyedihkan!
pagi-pagi sekali sudah terdengar bising suara penggorengan, terikan-teriakan orang, dan aroma masakan yang menusuk hidung.

Masih sayu mata ini saat menyeretkan kaki ke arah sumber kebisingan.
"nah, udah bangun! Cuci muka teh, nih parut kelapa!"
Haaah? Sempat sebentar mencerna kata2 orang yang menyodorkanku kelapa besar2 didalam baskom karet berwarna hijau dan parutan kelapa yang terbuat dari kayu.

Tuhan... Aku salah masuk tempat. Tapi ya baiklah.
Akhirnya aku ke kamar mandi, gosok gigi dan mencuci muka. Dan langsung mengerjakan kerjaan 'parut kelapa' sambil duduk didepan televisi menoton acara gosip liar yang isinya tidak pernah jauh beda.

30menit berlalu, tangan terasa kaku, kuku-kuku jari jadi tak karuan bentuknya. Sempat ingin menggerutu, tapi ingat lagi, lebih banyak orang yang pagi-nya lebih berantakan daripada aku yang hanya disuruh memarut kelapa. Jadi malu rasanya jika harus menggerutu karena bangun pagi disambut parutan kelapa.

Selesai sudah acara 'parut kelapa'. Kembali ke dapur, "teh ulek sebentar tuh cabe-nya."
Hah?
Oh, ulek cabe, okey, okey.

Belum sempat renggang otot tangan ini, suruhan baru sudah disiapkan sepertinya.

Selesai ulek cabe dan beberapa temannya itu, aku melangkahkan kaki lebar2 naik kekamar. Hm, tampak sudah ada yang membereskan tempat tidur. Ah sial, aku masuk aja deh ke kolong tempat tidur! Ini jauh lebih aman juga sepertinya.

Hh, maafkan aku, tapi sebentar lagi, aku mau tidur sebentar lagi, setelah hari2 kerja aku harus bangun jam setengah 5 pagi.
Mari pejamkan mata diatas ubin dingin beralas guling di kepala.

August, 29th 2010

jika aku menatapmu sinis, percayalah aku hanya ingin diberikan sedikit pelukan

jika aku marah, percayalah aku hanya ingin diberikan senyuman

jika aku menangis, percayalah aku hanya ingin diberikan kecupan di kening

jika aku menggerutu, percayalah aku hanya ingin diberikan sedikit perasaan kalau kamu juga merasakan sakit aku

jika aku meninggikan nada bicaraku, percayalah aku hanya ingin mendengar kata-kata "sabar" dari kamu

saat ini aku bukan dalam keadaan normal aku, maka bersabarlah dengan aku. karena percayalah aku sudah banyak mempelajari kesalahan-kesalahan aku.

karena jika kamu tau aku, aku selalu bisa menyembunyikan kesedihan aku. dapat segera merubah sangat kesedihan menjadi sangat bahagia. tapi sangat sulit menyembunyikan mata berkaca-kaca. dan beberapa orang mengatakan aku mempunyai inner happiness yang sangat baik. maka jagalah dengan baik dari air mata dan emosi.

aku ingin kamu percaya cinta aku

kalau kamu juga tidak tersenyum, lalu aku harus melihat senyum siapa?

July, 22nd 2010

Benar sekali memang kekuatan kami, para Wanita adalah AIR MATA, yang menurut kalian adalah simbol 'KELEMAHAN'

Jika kekuatan kami tidak sanggup lagi meredakan emosi?
Jika kekuatan kami tidak dapat membuat dunia kembali damai?
Jika kekuatan kami tidak sanggup menghentikan banyak ketidak adilan?
Apa masihkan pantas bumi ini masih berputar?

Kami sangat sadar, kalian, para Lelaki mempunyai tenaga lebih besar daripada kami.

Kami sangat sadar kami terlahir dengan otot-otot yang bukan besar di lengan.

Kami tau kalian mempunyai tenaga 3x lipat dari tenaga kami.

Tapi apakah pantas lemahnya kami membuat kalian memperlihatkan bagaimana kuatnya kalian dengan melukai raga kami?

Tidak ingatkah kalian dengan cinta yang pernah kalian ucapkan dengan mesra saat melakukan kekasaran kepada kami?

Tidak ingatkah kalian pelukan hangat untuk kami saat kalian merasa letih dan langsung letih itu terobati?

Tidak ingatkah kalian jika kami bergender sama dengan ibu kalian yang kalian sayangi dan melahirkan kalian dari dalam perutnya dengan payahnya mengandung selama 9 bulan?

Berhentilah sejenak, tengok ke belakang.
Apa salah kami sampai raga kami pun disakiti setelah seringnya hati kami dilukai?

Apakah kami mendua?
Apakah kami tidak setia?
Apakah kami melakukan hal yang tidak pantas?
Kami hanya wanita yang selalu ingin menyelesaikan masalah dengan kata-kata lembut, belaian halus atau pelukan hangat kalian.

Sebelum terlambat, hati kami masih mencoba untuk sabar, sebelum terlambat kaki kami masih menapak diatas bumi, JANGAN PERNAH SIA-KAN KAMI.

sangat mengahrukan

di saat aku tua, bukan diriku yang dulu, maklumilah diriku, bersabarlah dalam menghadapiku.

Disaat aku menumpahkan kuah sayuran di bajuku, disaat aku tidak mengingat cara mengikat tali sepatu, ingatlah saat2 bagaimana dulu mengajarimu, membimbingmu untuk melakukannya.

Disaat dengan pikunnya mengulang terus menerus ucapan yang membosankan, bersabarlah mendengarkanku. Jangan memotong ucapanku. Di masa kecilmu aku harus mengulang dan mengulang terus sebuah cerita yang telah diceritakan ribuan kali hingga dirimu terbuai mimpi.

Disaat aku membutuhkanmu untuk memandikanku, jangan menyalahkanku. Ingatlah di masa kecilmu bagaimana aku dengan berbagai cara membujukmu untuk mandi.

Disaat aku kebingungan menghadapi hal2 yang baru dan teknologi modern, janganlah menertawai dan mencemooh. Renungkanlah bagaimana aku dengan sabarnya menjawab setiap 'mengapa' yang kau ajukan saat itu.

Disaat kedua kakiku terlalu lemah untuk berjalan, ulurkanlah tanganmu yang muda dan kuat memapahlu. Bagaimana di masa kecilmu aku menuntun mu melangkahkan kaki untuk belajar berjalan.

Disaat aku lupa topik pembicaraan kita, berilah sedikit waktu padaku untuk mengingatnya kembali. Sebenarnya topik pembicaraan bukanlah hal yang penting bagiku. Asalkan engkau berada di sisiku untuk mendengarkanku, aku telah bahagia.

*dulu aku menuntunmu menapaki jalan kehidupan ini. Kini temanilah aku hingga akhir jalan hidupku.

Cerita Sederhana

mendengar cerita sederhana yang sempat membuat saya menyerngit, karena sedikit merasa tanpa sengaja pernah melakukannya.

cerita sederhana ini bercerita tentang kakak-adik dalam perjalan dengan mengendarai sepedah motor. si adik yang mengendarai sepedah motor itu, sementara si kakak ada dibelakang. si kakak yang sudah bertahun-tahun sangat mengenal medan jalanan itu dari belakang menuntun adiknya melewati jalan itu.
dengan sangat hati-hati dia memberitau sang adik. seperti, "hati-hati disini agak berlubang."
"disini agak licin, pelankan sedikit kecepatan." atau "awas tikungan tajam setelah ini."
setelah perjalan cukup lama, si kakak lupa memberitau arah. seharusnya mereka berbelok ditikungan selanjutnya, tapi karena sedikit kesalahan si kakak, mereka harus memutar arah yang cukup jauh.
kemudian, si adik langsung melontarkan umpatan, "hah gimana sih? gimana mau cepat sampai kalau seperti ini?"

yang terpenting dalam cerita ini adalah bukan 'apakah kakak-adik ini sampai dengan selamat ditempat tujuan' atau 'pertengkaran yang terjadi setelah si adik melontarkan kata-kata kesal kepada si kakak'

tapi, dalam cerita sederhana ini hal terpentingnya adalah, sangat jelas terlihat. terkadang tanpa kita sadari, kita sangat jarang sekali mengucapkan 'terima kasih' atau memperlihatkan rasa terima kasih kepada orang yang melakukan hal baik kepada kita, kepada orang yang memperhatikan perhatian dan kepeduliannya kepada kita.
kita lebih sering mengumpat kesalahan kecil orang lain.
kita lebih sering mengingat kejelekan orang lain daripada kebaikannya.

alangkah baiknya jika dari sekarang biasakan untuk mengucapkan terimakasih dan memberikan pujian baik kepada orang yang melakukan kebaikan untuk kita.
jangan hanya bisa mengumpat dan mengingat kejelekannya saja.

"orang baik adalah orang yang bisa membuat disekelilingnya menjadi baik."

MANTAN oh MANTAN!

Pria : maafin aku, aku mau bilang sesuatu sama kamu yang bakal nyakitin kamu.

Wanita : mau bilang apa? Bilang aja terus terang.

Pria : aku masih inget banget sama mantan aku.

Wanita : terus?

Pria : tapi aku gak bisa lepas kamu.

Wanita : maksudnya?

Pria : pikiran paling jelek aku, ya aku balikan lagi sama mantan aku, nanti kalo aku bener2 ngerasa ternyata emang aku gak bisa lanjutin lagi sama dia, aku mau balik lagi sama kamu


WTF.
Salah satu keegoisan para PRIA adalah, tidak mau melepas salah satu dan memilih satu yang benar-benar baik. Kita para WANITA bukan tempat untuk memuaskan hasrat penasaran yang gak akan ada habisnya!


Yang namanya MANTAN itu, sangat tidak mungkin kalau akhirnya murni menjadi teman. Kecuali sebelum jadian, sempat ada pertemanan dan ini juga benar-benar murni PERTEMANAN, bukan salah satu diantaranya ada yang suka duluan.


Yang namanya MANTAN, udah cukup jadi MANTAN aja! Kalau mau ada hubungan silaturahmi, cukup aja SILATURAHMI, gak perlu tiap hari smsan, tiap hari telepon, dan tiap hari buka PROFIL-NYA! Atau MASIH MAU TAU TENTANG DIA, (siapa pacarnya sekarang, gimana dia sekarang, apa yang lagi dia lakuin sekarang).


Yang namanya MANTAN, juga cukup tau diri! Kalo udah ngerasa jadi MANTAN, gak usah-lah masih nyebut ‘nama persembahan’ yang dulu pernah jadi sebutan kalian pas kalian pernah menjalin hubungan!
Kalo kalian masih ngelakuin kayak gitu, kenapa musti pacaran sama orang lagi? yang namanya masalah pasti ada di tiap hubungan, yang namanya pacaran itu SATUIN DUA SIFAT YANG KEMUNGKINAN BESAR BEDA, yang namanya pacaran itu SATUIN DUA KEMAUAN YANG KEMUNGKINAN ADA SAATNYA BEDA. Jadi kalo ada cekcok atau pertengkaran, ya… itu SANGAT WAJAR. Tinggal gimana pintarnya kita menyelesaikannya. Kalo masih bisa diselesain, ya selesein lah, jangan tau-tau putus, PAS UDAH PUTUS, MAU BALIKAN!!

memang kebanyakan perempuan itu selalu menganggap, memaafkan salah satu cara yang baik untuk tetap melanjutkan hubungan. tapi tolong disini ditegaskan, hubungan yang seperti apa yang masih wajar di lanjutkan? tolong banget, untuk awalnya pasti susah untuk kita benar-benar memutuskan untuk pergi dari hidup seseorang yang sudah terbiasa dengan kita, tapi kalau masa itu sudah lewat, semua kekawatiran sama sekali cuma jadi seperti iklan yang lewat-lewat gak jelas.

terus aja berdoa untuk semua yang terbaik.
kekuatan doa sungguh benar-benar terasa positif untuk kita.
Tuhan gak tidur kok, dan ingat satu hal, orang baik hanya untuk orang baik.

March, 18th 2010

Berdiri menyender diatas koridor sempit bis, menahan sakit dikedua telapak kaki berbalut sepatu kulit merah darah, dengan earphone di kedua kuping yang mengalun lagu the Beatles-hey jude. Sebentar Memandang keluar jendela, melihat lampu2 jalan yang bergerak cepat. Sangat ingin memejamkan mata, menarik selimut kemudian terlelap.

Tapi waktunya belum datang. Saat dulu pernah kutanya, "kenapa ada malam hari? Gue males tidur!"
tapi sekarang, "ayo dong cepet malem, gw mau tidur!"

ini mungkin pembelajaran hidup yg setara dengan meningkatnya umur. Dengan meningkatnya pemikiran. Sebelumnya tidak pernah sedikitpun terbesit menjalankan semua peraturan alam ini. "siapa kuat, dia yang dapat."

dulu hidup begitu mudah. Ditiap harinya ada tawa, ada canda, ada teman, ada bola bilyard, ada winning, ada ARSENAL VS MU VS REAL MADRID, ada game laptop, ada facebook, ada kartu remi, ada sebungkus ini dan itu, ada poker, ada viwawa, ada jalan2 keramaian kota dan sibuk menghabiskan cerita disana.

Rindu disini membayangkanya. Ingin menangis mengingatnya. Jauh.. Jauh.. Perbandingan itu semua dengan bagaimana yang harus dilewati sekarang!

Sekarang, pulang, cape, kaki pegel, tak kuat kaki melangkah lagi, dan ingin sekali berteriak, "TAKSI!" Tapi setelah liat isi dompet, ini uang untuk satu minggu, gak mungkin habis dalam beberapa hitungan argo! Huah!

Tiba2 nyasar, dan berada ditempat yang sama sekali gak dikenal, mau banget nelpon orang2 dekat dan blg, "ADUH, NYASAR NI, JEMPUT!" Tapi cepat2 mengurungkan niat, karena alasan:1. Belum tentu mau jemput, jd buang-buang waktu! 2. Emang gak punya kesadaran mau jemput dan mau tau 3. Ini bagian penting yg harus gw lewatin!

Dan yang paling menyedihkan, waktu pulang, Naik ojek, BASAH KUYUP. Ini bener-bener nangis pas nyampe rumah! Malamnya langsung asma, besoknya demam, dan berlanjut batuk, pilek, serek, ampe sekarang!

Jadi ini hanya baru awal dimulainya. "semua orang selalu melihat jika sudah berada diatas masa kejayaan, dan hanya sedikit saja malahan tidak ada sama sekali yang melihat saat berada dibawah. Dan inilah yang dinamakan, MUSUH TERBESAR DALAM HIDUP ADALAH DIRI SENDIRI! Bagaimana harus berjuang untuk menang atau tidak melakukan apa2 untuk terus merosot kebawah, kepermukaan kemudian tenggelam ditelan bumi."

Senin, 17 Januari 2011

March, 8th 2010

Tulisan ini suatu saat akan menjadi sejarah!

Pagi 8.15
gue berangkat dg sendal tanpa gw maksa pake higheels tanpa sendal kayak kemarin. Gak akan lagi, GAK AKAN DAN GAK AKAN gue pake higheels tanpa sendal!

09 lewat gak tau.
Naik mobil omprengan bau, penuh banget, dan tanpa AC!!

09.30an
ternyata gue tidur di omprengan, pas gue liat, MACET DIJALAN, dan gue kegerahan!

10.15an
gue turun di senayan. Pikir pikir pikir .. Tadinya gue mau naik taksi, skalian ngadem .. Tapi jiwa keborosan sdg tidak memihak, jadi gue memilih bus way.

10.30an
turun di bunderan HI. Jalan sedikit dan gw diliatin orang2 yg ada dijalanan yg sedang bermacet-macetan ria. Hahahahahahaa [apa? Tadi gue cantik apa ya? xx)]

10.40an
naik ke lantai 9. Ke toilet, ganti higheels sm pipis.

10.50an
udah didlm ruang tunggu bersama 4 perempuan lain. Yang disebelah gw, photograper, sebelahnya lagi anak magang. Sebelahnya lagi, gak tau. Paling ujung, tambah gak tau!

11.00
waiting

12.30
perbincangan alot dan biasa aja.

13.00an
pulang. Tunggu kabar hari rabu.

13.20an
di halte busway

13.40an
blok M. Nyari bra juga.

14.00
di patas ACO5
(ada tukang ngamen nyanyi, "ingin kucongkel matamu yang indah, bla bla bla, kujambak rambut panjangmu, bla bla bla, yeah memang kamu cantik, kusuka kamu." lagu iwan fals, buat mba yg sdg menikmati hidangan gorengan nya, kata tu tkg ngamen di akhir lagu) me? No way!

14.45an
terbangun dari tidur, dan ternyata gue udah di GIANT BEKASI. Sempet skip bentar, "ini beneran apa mimpi? Oh beneraaann!" gue langsung cepet2 siap2 buat turun.

13.00
terbangun lg dan tersadar gue udah di Naga, dan gue harus cepat2 turun dari angkot K02 ini!
(full diperjalanan tidur! Semalem gw tidur cuma 4jam! Tapi tetep sleeping beauty gw tidur di mana2 jg!)

13.10an
naik ojek sampe rumah.

Selesai untuk hari ini. 1. Gak enak juga gak ada mama, gak ada yg anter.

2. Besok2 bawa makanan, biar gue gak makan gorengan lg.